diam bukan berarti bisu

Wednesday, March 8, 2017

Rindu

Rindu pada tawa yang entah mengapa selalu terdengar renyah. Membuat telinga enggan untuk pindah. Tetap di tempat. Menikmati suara penuh hikmat.

Aku merindumu sejak hari lalu.
Temu tak jua berbaik hati padaku.
Keinginanmu kah ? 
Atau Tuhan tengah bercanda pada kita?

Aku merindumu sejak hari ini. 
Melewati petang demi petang sunyi.
Tanpa suara, apalagi canda.
Seorang diri, tanpa peluk yang pasti.

Aku merindumu sedini ini. 
Menuang harap yang kian menebal.
Memuji senja yang tak pernah mengenal.
Dan dirimu, yang kembali ingkar di setiap hal.

Aku merindumu sesabar itu.
Dan menunggumu seresah sungguh. 

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.