diam bukan berarti bisu

Sunday, March 31, 2019

Rindu bertanya

dari dua kebimbangan soal rasa
aku dan kamu saling bertanya
bisakah "bersama" menjadi milik kita (?)

pada sebuah kebetulan sebuah temu
ada harap dan ingin dibalik pintu
dibiarkannya mengawang bagai debu
namun semesta nyatanya memberi restu
hingga temu berujung rindu
aku dan kamu pun tersenyum sipu
ah, sederhananya sebuah temu
dan rumitnya menahan rindu
bersatu di depan pintu




Taban, 31 Maret 2019
Read More

Wednesday, March 20, 2019

Caraku untukmu

Aku tau, jatuh terlalu dalam adalah salah. Begitupun melangkah terlalu lebih, itu tak bisa. Maka inilah caraku dalam menyimpan namamu.

Aku sadar, kesyukuranku tentangmu sudah jauh dari kata cukup. Kamu sadar akan keberadaanku saja sudah bagus. Aku tak berani meminta lebih, jauh dari apa yang kukuasai.

Berada di sampingmu tanpa kau balas perasaanku pun saja sudah membuatku bahagia. 

Aku hanya ingin rinduku menumpang barang sejenak di dadamu. Tak ada paksaan untukmu membalasnya.

Aku hanya ingin menumpahkan tiap harap di pelukmu. Tak pula memaksamu untuk repot-repot mewujudkannya. 

Aku hanya ingin mencintaimu. Tanpa memaksamu kembali membalas cinta. 

Kelak, jika doa-doa panjang tuk bersamamu tak pernah Tuhan wujudkan. 
Aku tidak pernah menyesal telah menyebutmu dalam lirih pintaku. 
Dalam dinginnya pagi-pagiku. Dalam letihnya malam-malamku. Dalam rindu-rindu yang sepi tanpa pernah merasakan peluk yang pasti. 

Karena bagiku, mencintaimu saja sudah nikmat tiada dua. 

Mencintaimu adalah hal istimewa. Yang tak pernah bisa terganti, tertukar, bahkan terbeli oleh apapun. Dengan apapun. 

Mencintaimu adalah wujud kebaikan Tuhan akan indahnya hidup. Yang mungkin, tak orang lain beri namun aku dapat merasai. 

Mencintaimu saja sudah membuatku bahagia, apalagi bisa memiliki dan menghabiskan usia bersamamu. 


Taban. 21 Maret 2019


Read More
Powered by Blogger.